UNIMALNEWS | Lhokseumawe - Dosen Fakultas Pertanian Universitas Malikussaleh, Mahdaliana MSi menjadi narasumber di kegiatan Coastal Clean Up dan PIM Beach Restoration yang berlangsung di Pantai Bunga Seroja Blang Naleung Mameh, Kecamatan Muara Satu, Lhokseumawe, Minggu (5/2/2023).
Kegiatan yang diadakan oleh PT Pupuk Iskandar Muda (PIM) itu juga dihadiri oleh Sekretaris PT PIM, Saifuddin Noerdin, Vice President Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) & Humas PT PIM, Zulhadi, Kepala Pusat Riset Pertanian dan Biodiesel Universitas Malikussaleh, Emmia Tambarta Kembaren MSi, DLHK Lhokseumawe, DLHK Aceh Utara, Geuchik Blang Naleung Mameh, Panglima Laot, mahasiswa, siswa SMA Adiwiyata, dan masyarakat.
Selain dari Unimal, juga hadir pemateri yang lain yaitu, Syardani M. Syarif (Tgk. Jamaika) Praktisi Budidaya Tiram. Sementara Mahdaliana MSi sendiri menyampaikan materi tentang Potensi dan Manfaat Cangkang Tiram di Perairan.
Ketua Panitia, Suryadi mengatakan, dalam rangka perayaan HUT PIM ke-41 dan bulan K3 Nasional 2023, PIM berusaha melakukan kegiatan pengelolaan lingkungan secara bertahap dan memberikan manfaat yang luas khususnya kepada masyarakat. Kegiatan pembersihan pantai dan restorasi pantai dengan memanfaatkan limbah dari cangkang tiram diharapkan dapat memperbaiki kualitas lingkungan dan sekaligus dapat memberikan dampak ekonomi bagi masyarakat sekitar.
"Semoga masyarakat mendapatkan manfaat berupa pengetahuan yang berharga dari penyampaian para praktisi dan akademisi pada hari ini. Dalam kesempatan ini juga kita akan memberikan 100 bibit kelapa unggul yang akan ditanam di pinggir pantai. Kita harapkan tanaman kelapa ini juga dapat bermanfaat terutama mencegah intrusi air laut ke dalam tanah sekaligus bernilai ekonomis dari buah yang dihasilkan," katanya.
Mahdaliana dalam materinya menyampaikan, Tiram merupakan salah satu hewan laut yang tergolong dalam hewan yang tidak bertulang belakang atau invertebrata. Mungkin terdengar terlalu bagus bahwa makhluk seukuran telapak tangan (Tiram) dapat menyaring air, menyediakan habitat, mengamankan garis pantai, dan menjadi makanan yang lezat dan bergizi di meja makan.
"Tiram merupakan salah satu biota laut yang mampu menjaga ekosistem laut karena dapat berperan sebagai penyaring polusi di air laut," ungkapnya.
Mahdaliana menjelaskan, Cangkang Tiram termasuk limbah perikanan yang pemanfaatannya belum dimanfaatkan secara maksimal. Cangkang pembungkus terdiri dari 75 persen kalsium fosfat (kalsit), kalsium sulfat (gipsum), magnesium, garam aluminium dan oksida besi, kemudian dapat membantu pertumbuhan tulang, cangkangnya sering digiling sebagai suplemen nutrisi ibu hamil yang menderita kekurangan kalsium.
"Selain menyediakan rumah bagi tiram, terumbu tersebut berfungsi sebagai habitat dan sumber makanan bagi satwa liar lainnya dan dapat membantu mengatasi erosi pantai dan kerusakan akibat badai," papar Mahdaliana.
Ia menambahkan, dari sejumlah penelitian cangkang Tiram mengandung banyak manfaat, seperti Kulit Tiram jenis Crassostrea sp ternyata dapat digunakan sebagai bahan penyusun pembuatan lem kaca pada 7 kulit tiram kadar kalsium karbonat yang terkandung dalam kulit tiram rata-rata sebesar 75,01%. Limbah Cangkang Tiram juga dapat dimanfaatkan sebagai bahan abrasive dalam pembuatan lulur untuk mengangkat sel kulit mati.
Kegiatan tersebut juga diselingi dengan pembersihan pantai yang dilakukan oleh semua peserta yang hadir.[tmi]